Thursday, March 29, 2007

Acara Khusus "Penarik Jiwa Baru"

Acara Khusus "Penarik Jiwa Baru"

Isi undangan tidak harus berisi undangan ke Sekolah Minggu, namun juga bisa berisi undangan ke acara "khusus", yaitu acara yang diadakan khusus untuk mengumpulkan anak-anak baru. Boleh acara yang tanpa berkesan "ibadah" yang sering kurang diminati anak. Apalagi jika diadakan di gereja, anak-anak yang non-Kristen akan takut hadir. Karena itu, sebaiknya adakan di rumah-rumah saja. Misalnya dengan mengadakan:
1. Rabu Gembira
Adakanlah acara permainan (benar-benar hanya bermain-main bersama) di luar acara hari Minggu. Yang diundang adalah semua teman bermain anak-anak. Akan lebih efektif jika Rabu Gembira diadakan di rumah-rumah anak Sekolah Minggu. Mereka boleh mengundang teman-teman sekampungnya, atau teman sekolahnya. Tentu saja, pilih rumah anak yang banyak anaknya, seperti di perumahan, perkampungan dan lain-lain. Dalam acara tersebut, meskipun bukan ibadah, dan hanya permainan, pilihlah permainan yang dapat "dimuati" pesan rohani. Kita bisa "menyisipkan" beberapa kalimat pesan Kristen di dalamnya. Acara di "pos" tersebut perlu diadakan beberapa kali (beberapa minggu). Setelah 2-3 kali undang mereka ke Sekolah Minggu dengan dijemput dan berangkat bersama. Jika mereka sudah hadir secara "mapan" di Sekolah Minggu, "pos" tersebut boleh di"bubar"kan dan buatlah "pos" baru di tempat lain lagi. Mirip seorang "penambang" emas, guru harus pandai-pandai memilih "daerah yang akan ditambang". Segera tinggalkan daerah-daerah tersebut jika memang tidak memungkinkan". Sebaliknya lanjutkan terus "pos" tersebut jika memang masih banyak "emas" yang bisa ditambang. Awaslah jangan "terjebak" mempertahankan "pos" yang tidak efektif, selain membuang waktu dan tenaga guru, juga menghilangkan kesempatan, karena guru mungkin lebih berhasil jika membuka "pos" di tempat lain. Perhatikan. Ini hanya "pos" sementara, kecuali memang sangat potensial boleh ditindaklanjuti dengan menjadikannya sebuah cabang baru.
2. Anjangsana ke Sekolah
Teknik ini sangat efektif. Mintalah izin ke sekolah tertentu agar guru dan rombongannya (terdiri guru dan anak jika mungkin) diizinkan hadir pada hari tertentu. Penulis dan rombongan pernah memberikan:
a. Cerita di depan suatu kelas (pilih topik umum).
b. Drama singkat di kelas (pilih topik umum).
c. Sajian musik dan nyanyian.
d. Pembagian kenang-kenangan.
Pada saat itu kami memperoleh sambutan yang sangat hangat, baik dari sekolah maupun dari murid. Akhirnya, kami justru diberi "jadwal rutin 1-2 bulan satu kali. Di sekolah ini akhirnya kami diizinkan membuka cabang Sekolah Minggu baru. Tentu saja, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, hanya tim yang "terbaik" yang boleh ikut dalam beranjangsana ini.
3. Jasa Pelayanan Gratis
Adakanlah sewaktu-waktu kursus gratis, misalnya:
a. Kursus merangkai bunga.
b. Kursus masak-memasak.
c. Kursus melukis.
d. Kursus/les mata pelajaran sekolah.
e. Kursus belajar bersepeda.
Satu kursus yang paling BERHASIL untuk menjaring anak baru, adalah: KURSUS BELAJAR BERSEPEDA GRATIS. Orangtua sekarang sangat sibuk dan tidak dapat menemani anaknya belajar bersepeda, terutama untuk anak kelas 1 - 4 SD. Carilah lapangan yang agak luas dan cukup aman (sepi dari lalu lintas). Beberapa guru menjadi pelatihnya. Untuk anak yang tidak mampu, sepeda dapat dipinjami, tetapi untuk anak mampu mereka boleh bawa sendiri. Kursus ini jangka pendek karena sesudah mereka "bisa bersepeda" kurang lebih 2 bulan kursusnya dapat dihentikan dan jika guru ada waktu luang, kursus baru dapat diadakan lagi, terutama untuk anak-anak non kristen. Tentu saja, dibutuhkan guru-guru yang setia dan memang mampu dalam bidang yang dikursuskan. Bukalah pendaftaran kursus seluas- luasnya, terutama untuk anak yang belum pernah mengikuti ibadah Sekolah Minggu. Kursus sebaiknya diadakan di rumah-rumah yang banyak anak-anaknya. Perhatikan teknik nomor 1, yaitu "pos" akan efektif jika dekat dengan anak-anak.
Sumber:
Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif, Paulus Lie, , halaman 72 - 74, Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997.

No comments: