Thursday, March 29, 2007

Mari Kita Mengembangkan Talenta dari Tuhan

Mari Kita Mengembangkan Talenta dari Tuhan
Tujuan: Anak memahami apa yang dimaksud dengan talenta, dan menyadari talenta-telenta yang ia miliki serta bertekad untuk mengembangkannya. Kreasi Simulasi -- Potret Sahabatku: Berikan anak kertas kosong dan minta mereka menggambar ciri seorang teman di sebelah kirinya. Jika semua anak menggambar teman sebelah kirinya, maka berarti anak akan digambar oleh satu teman di sebelah kanannya. Hasil lukisan harus menunjukkan ciri seseorang tanpa boleh menyertakan nama anak yang digambar tersebut. Tidak perlu digambar lengkap, cukup yang menjadi cirinya saja. Jadi misalnya, cukup gambar ciri bajunya, atau ciri matanya, dan sebagainya. Kali ini, di samping ciri yang digambar, setiap anak harus juga mencoba menuliskan kelebihan kemampuan anak yang digambar tersebut (yang agak menonjol), misalnya: pandai menyanyi, ramah, rajin, dan sebagainya. Mintalah mereka menuliskan profesi apa yang cocok untuk anak tersebut, misalnya: cocok jadi dokter, guru, pendeta dan seterusnya. Setelah itu, guru mengumpulkan gambar-gambar tersebut tanpa nama, kemudian kembali dibagikan secara acak, sehingga setiap anak memperoleh satu gambar. Setiap anak diminta menebak siapakah anak yang dimaksud oleh gambar tersebut. Guru memberikan wawancara, terutama soroti kelebihan yang dikenali anak lain tentang diri seoarang anak. Tanyakan pada anak tersebut, "Apa benar kamu ingin menjadi dokter?" (jika tidak mau jadi dokter, kamu ingin jadi apa?) Dengan wawancara singkat, guru dapat menggali talenta-talenta yang dimiliki anak tersebut, dan meminta anak tersebut memikirkan talentanya. Acara akan semakin sampai pada tujuannya, jika kemudian setiap anak diberi kesempatan menuliskan apa talentanya. Dan acara ditutup dengan mengajak anak-anak bersyukur atas talenta tersebut, dan meminta pimpinan Tuhan agar dapat mengembangkannya.
Sumber:
Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu, Paulus Lie, , halaman 124 - 125, Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999.

No comments: