Thursday, March 29, 2007

Seputar Hal Bermain

Seputar Hal Bermain
Bermain sangat penting bagi anak sebab bermain adalah bekerja bagi anak. Bermain juga merupakan cara belajar yang bersifat alami. Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan melihat ibunya yang sedang memasak di dapur, anak dapat bermain dan belajar memasak dengan kompor kecilnya atau bermain meniru seperti dokter memeriksa pasien atau bermain membuka toko-toko dagangan, bahkan naik ke planet bulan pun bisa dijadikan permainan. Demikianlah anak belajar dalam bermain. Dengan bermain peran sebagai seorang dokter, mereka sebenarnya sedang belajar mengatasi ketegangan dan ketakutan terhadap dokter.

FUNGSI DAN NILAI BERMAIN

Melatih fisik.
Bermain merupakan latihan olahraga yang terbaik bagi tubuh. Karena bermain dapat membina kemampuan anak dalam berolahraga, kecerdasan, dan ketangkasan otak.

Belajar hidup bersama/berkelompok.
Bermain adalah kesempatan yang baik bagi anak untuk terjun ke dalam kelompok dan belajar menyesuaikan diri dalam kehidupan yang harmonis di masyarakat.

Menggali potensi diri sendiri.
Dengan bermain, anak diberi kesempatan untuk menyelesaikan kesulitan dengan kemampuan dirinya sendiri.

Menaati peraturan.
Orang dewasa harus membantu anak bersikap sportif dalam bermain dan membimbing mereka untuk menaati peraturan.

PRINSIP MEMILIH PERMAINAN

Beri permainan yang dapat mengembangkan fisik.
Perlu ada keseimbangan antara permainan yang bersifat tenang dan yang banyak bergerak dalam ruangan atau di luar ruangan.
Berikan macam-macam permainan untuk memusatkan perhatian mereka.
Sediakan permainan atau kegiatan yang bertujuan memberikan pengalaman belajar bagi mereka.
Pilihlah permainan yang sesuai dengan usia mereka.
Persiapkan seorang atau orang dewasa untuk memimpin mereka dalam bermain atau berekreasi.
Berikan kesempatan untuk menggunakan daya imaginasi dan kreativitas mereka.

RENCANA BERMAIN DAN KEGIATAN

Dalam merencanakan permainan atau kegiatan ada enam hal dasar yang harus dipertanyakan:
Siapa? -- Bagaimana sifat, kebutuhan, hobi, dan kemampuan peserta?
Mengapa? -- Apa tujuan permainan itu?
Apa? -- Apa inti dari permainan itu? Bagaimana jenis permainan itu?
Di mana? -- Apakah tempatnya sesuai dengan sifat permainan itu? Di dalam atau di luar ruangan?
Kapan? -- Setiap minggu atau setiap bulan? Berapa lama?
Bagaimana? -- Bagaimana merencanakannya? Bagaimana aturan permainannya, caranya, dan materinya?

PERMAINAN YANG BERMAKNA PENDIDIKAN

Permainan kekeluargaan.Permainan ini membuat anak belajar tentang keadaan di rumah. Bagaimana hidup saling mengasihi dengan saudara yang lain dan belajar melakukan pekerjaan rumah tangga.

Permainan berjualan.Permainan ini dapat membantu anak mengenal mata uang dan sopan santun sikap dalam berjualan, dapat mengenal perbedaan benda- benda dan bahan-bahan, serta belajar menghitung uang.

Permainan pesta/mengundang tamu.Permainan ini dapat membantu anak mengenal sopan santun dalam pergaulan, menyiapkan makanan yang ringan, menata meja, piring dan lain-lain. Bagaimana menjadi tuan rumah yang menyambut tamu.

Permainan lalu-lintas.Melalui permainan ini anak dapat belajar tentang banyak peraturan dan tanda lalu-lintas atau tanggung jawab seorang polisi. Ia dapat pula mengenal fungsi setiap kendaraan: mobil pemadam kebakaran, ambulans, mobil polisi, mobil/truk barang.
Memang permainan yang cocok mendatangkan manfaat yang baik dalam segi fisik maupun dalam segi psikis. John Dewey berkata, "Di luar sekolah anak selalu bermain dan bekerja, dan hasil didikan yang diperoleh tidak lebih adalah hasil dari bermain dan bekerja."

Jean-Jacques Rousseau berkata bahwa pelajaran yang diperoleh anak di lapangan bermain jauh lebih besar 100 kali lipat dibandingkan dengan pelajaran yang dipelajari di kelas. Seorang ahli pendidikan, Karl Gross, juga mengatakan bahwa bermain merupakan suatu persiapan peranan dalam proses pertumbuhan. Sedangkan Martinus Jan Langeveld berpendapat bahwa dasar etika agama dapat bertumbuh melalui permainan.
Sumber:
Menerobos Dunia Anak, Dr. Mary Go Setiawani, , halaman 41 - 44, Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 2000.
10 Prinsip Kegiatan Bermain
Banyak kebutuhan anak-anak yang dapat dipenuhi dalam kegiatan bermain jika kita mengadakan kegiatan bermain berdasarkan pada 10 prinsip berikut ini:

Dalam bermain berikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengembangkan kehidupan fisiknya secara normal dan alami.

Tegaskan keseimbangan antara permainan yang memerlukan keaktivan dan ketenangan serta bermain di dalam dan di luar ruangan.

Gunakan permainan yang bervariasi dengan durasi waktu yang singkat berdasarkan lamanya minat mereka.

Berikan kegiatan bermain yang bermanfaat dan ajarkan mereka untuk belajar serta mengambil manfaat dari pengalaman bermain mereka.

Pilihlah permainan yang sesuai dengan tingkat umur mereka.

Berikan pengawasan yang secukupnya dari orang dewasa dalam semua kegiatan bermain mereka.

Berikan contoh yang baik untuk ditiru.

Berikan petunjuk yang jelas dalam sebuah permainan, hati-hati; jika perlu peragaan apa yang harus dilakukan.

Sediakan kesempatan untuk mengekspresikan imaginasi dan kreativitas mereka.

Pilihlah guru-guru yang berjiwa muda dan menyenangkan untuk mendampingi, membimbing, dan menghadapi anak-anak selama kegiatan bermain diadakan.
Bermain di Luar Ruangan
Bermain di luar ruangan, khususnya untuk anak-anak prasekolah, biasanya lebih banyak menimbulkan suara dan lebih banyak membutuhkan kekuatan serta lebih bersemangat, dalam arti fisik. Dalam mengadakan acara bermain yang diselenggarakan di luar ruangan, simaklah beberapa tips berikut ini:

Tatalah sedemikian rupa alat-alat atau sarana bermain untuk kegiatan yang mengutamakan perkembangan gerakan kasar, sehingga tidak membahayakan anak-anak. Misalnya tempat bermain sepeda, sebaiknya disediakan jalan yang dapat dilewati bila anak sedang mengendarai sepeda. Perlu disediakan daerah yang aman untuk bermain pasir atau bila anak ingin menggali tanah.

Monitorlah keamanan anak. Guru harus menjadi penjaga untuk mengawasi masing-masing anak, jangan sampai ada yang terluka. Alat-alat yang akan dipergunakan di luar ruangan harus dicek setiap kali sehingga yakin bahwa keadaan alat-alat dalam kondisi yang baik. Singkirkan peralatan yang sudah rusak dan berbahaya bagi anak.

Usahakan agar permukaan tanah tempat anak-anak bermain ditata sedemikian rupa, sehingga bila ada anak yang jatuh tidak akan mengalami luka yang berbahaya. Biasanya dicari permukaan tanah yang berumput.

Jika anak-anak boleh bermain pasir atau air sepuas mereka, buatlah peraturan. Misalnya anak tidak diperbolehkan melempari anak lain dengan pasir atau mengguyur air. Sepatu dan kaos kaki harus dilepaskan, dan setelah selesai bermain, anak perlu dibantu untuk membersihkan diri.
Sumber:
Pendidikan Anak Prasekolah, DR. Soemiarti Patmonodewo, , halaman 112 - 114, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan PT Rineka Cipta, Jakarta, 2000.

No comments: