Wednesday, March 28, 2007

Menanyakan Pertanyaan yang Akan Dijawab oleh Anak-Anak

Menanyakan Pertanyaan yang Akan Dijawab oleh Anak-Anak


Pertanyaan yang mendorong anak-anak untuk berpikir adalah bagian penting dari kegiatan belajar. Pertanyaan yang paling sederhana adalah meminta anak-anak untuk mengingat kembali informasi yang telah mereka terima sebelumnya. Pertanyaan seperti apakah yang bisa kita gunakan saat mengajar?

  1. Pertanyaan pengetahuan
    "Siapakah saudara laki-laki Musa?"

    Pertanyaan di atas tidak mendorong terjadinya diskusi karena sekali pertanyaan itu dijawab, hanya ada sedikit yang bisa dikatakan. Di sisi lain, menanyakan terlalu banyak pertanyaan pengetahuan dapat mematikan minat dan menurunkan partisipasi anak-anak yang memiliki sedikit pengetahuan tentang Alkitab atau yang tidak percaya diri dengan kemampuannya.

  2. Pertanyaan pemahaman
    Pertanyaan ini dirancang untuk menolong anak menginterpretasikan arti dari informasi yang diberikan. Pertanyaan seperti, "Menurut kalian, bagaimana perasaan Musa ketika Tuhan menyuruhnya memimpin orang-orang Israel?" atau "Menurut kalian, bagian mana yang paling sulit dalam memimpin orang Israel?" akan meminta anak untuk berpikir sebelum mereka memberikan tanggapan. Karena pertanyaan pemahaman tidak membutuhkan "jawaban yang benar", pertanyaan ini akan mendorong munculnya diskusi daripada membatasinya. Pada kenyataannya, setiap anak bisa memberikan jawaban yang berbeda terhadap pertanyaan yang diberikan, hal ini meningkatkan kesempatan untuk berdiskusi. Kesalahpahaman juga sering terjadi, guru memiliki kesempatan untuk meluruskan ide-ide yang keliru. Jangan pernah "membetulkan" ide-ide yang salah; berikan saja informasi yang benar.
  3. Pertanyaan penerapan
    Pertanyaan ini mendorong murid-murid untuk menggunakan informasi dalam suasana pribadi. Contohnya, "Kapan kalian memiliki perasaan yang sama dengan Musa ketika Tuhan memintanya untuk memimpin orang Israel?" Respons seorang murid menjadikan guru tahu bahwa pembelajaran sedang terjadi. Guru dapat menentukan apakah kebenaran Alkitab menyentuh kehidupan sehari-hari muridnya.

Penggunaan ketiga jenis pertanyaan di atas akan menolong guru untuk menemukan informasi apa yang diketahui oleh anak (dan apa yang tidak diketahui) tentang suatu topik dan maksud tertentunya. Adakan percakapan dengan anak-anak di dalam kelas, jangan hanya monolog saja. Perhatikan diri Anda sendiri, apakah Anda sudah lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. (t/Ratri)

Sumber:
  • Sunday School Smart Pages, Wes & Sheryl Haystead, , BabAsking Questions Kids Will Want to Answer, halaman 137, Gospel Light, Ventura, 1992.

  • No comments: