Wednesday, March 28, 2007

Memimpin Menyanyi

Memimpin Menyanyi


Nyanyian dapat menggerakkan hati orang dan dapat menimbulkan perasaan puji syukur yang aktif dalam hati manusia, termasuk anak- anak SM Anda. Kerohanian anak dapat bertumbuh salah satunya karena lagu-lagu rohani yang mereka dengarkan, pujikan, dan pelajari setiap hari atau setiap minggu di Sekolah Minggu.

Dengan pujian rohani, hati anak-anak dapat dipenuhi dengan perasaan kasih pada Tuhan dan dengan mudah mereka dapat masuk dalam suasana rohani. Jika seseorang telah suka menyanyi, maka nyanyian itu dapat menjadi satu bagian yang tidak boleh kurang dalam kehidupannya. Nyanyian juga telah menjadi bagian yang penting di dalam kebaktian.

Sikap yang harus ada pada waktu anak-anak Sekolah Minggu menyanyi:

  1. Harus teratur, tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat semaunya sendiri.
  2. Semua harus ikut menyanyi.
  3. Harus tertib, tidak boleh berteriak-teriak.
  4. Harus khidmat.
  5. Harus lincah dengan hati yang penuh sukacita.
  6. Jangan terlalu banyak berkata-kata atau komentar.
  7. Harus ada yang memimpin.

Yang memimpin nyanyian atau paduan suara harus memperhatikan:

  1. Jangan mengajarkan nyanyian yang pemimpin sendiri tidak bisa.
  2. Harus bersehati dan bekerjasama dengan pemain musik.
  3. Tempo lagu harus tepat, jika tidak, akan kacau.
  4. Harus bersemangat dan lincah, tetapi dengan cara sederhana.
  5. Boleh dengan cara menyanyi bergiliran antara anak-anak perempuan dan anak laki-laki; kiri-kanan; atau depan-belakang.
  6. Boleh menyanyikan dengan suara keras, lambat cepat perlahan; di ubah-ubah setiap waktu menurut pemimpin supaya mereka penuh perhatian terhadap nyanyian.
  7. Boleh mengubah kata-kata dalam nyanyian tetapi harus sesuai dengan kebenaran Alkitab dan sesuai dengan notnya.
  8. Jangan terlalu lama menyanyikan not, karena perhatian lebih penting.
  9. Jangan terlalu banyak mengajar nyanyian baru, harus mengulang nyanyian-nyanyian lama.
  10. Nyanyian yang diajarkan harus dihafalkan.
  11. Waktu mengajar nyanyian jangan terlalu lama menerangkan. Waktu hendak mengulangi nyanyian sebaiknya pada waktu nyanyian- nyanyian belum berakhir; segera beri aba-aba, misalnya, nyanyi sekali lagi, atau yang kanan menyanyikan dsb., supaya tidak menghilangkan semangat mereka.
  12. Pemain musik jangan terlalu banyak bervariasi sebab akan menghilangkan suasana kebaktian, juga menyebabkan anak-anak memperhatikan musik dan tidak memperhatikan maksud nyanyian.
  13. Tiap pengajar harus dapat turut menyanyi.
  14. Suara pemimpin nyanyian harus cukup keras.
  15. Bila anak-anak tidak mau menyanyi, pemimpin tidak boleh marah, melainkan harus mencari cara supaya semua anak-anak dapat ikut menyanyi.

Memilih nyanyian:

  1. Jangan terlalu panjang.
  2. Perkataan jangan yang sukar dimengerti.
  3. Isi nyanyian harus sesuai dengan Alkitab.
  4. Nyanyian harus sesuai dengan pelajaran.
  5. Kelas remaja harus memilih nyanyian yang dipakai dalam kebaktian umum supaya waktu mereka masuk kebaktian umum, tidak asing lagi.
  6. Tinggi rendah nyanyian harus sesuai dengan nada suara anak-anak. Jangan melampaui nada suara anak-anak. Biasanya nada suara anak- anak dari kunci A-C.
  7. Bila dalam suatu nyanyian tidak dituliskan nada suaranya, maka nyanyian nada yang tertinggi 6=F; 7=E; 1=D; 2=C; dsb.
Sumber:
  • Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK), Pdt. Dr. Stephen Tong, http://www.sabda.org/pepak/pustaka/050835/.
  • No comments: