Wednesday, March 28, 2007

Musik dan Pujian dalam Program Gereja

Musik dan Pujian dalam Program Gereja


Kehidupan rohani anak dalam hal memuji Tuhan melalui musik dan nyanyian tidak dapat diusahakan sambil lalu saja. Musik dan pujian tersebut seharusnya diintegrasikan dengan setiap kegiatan-kegiatan rohani anak.

Sekolah Minggu

Tujuan utama SM adalah mengajarkan Firman Tuhan dan membantu setiap anak untuk mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan untuk menjalin hubungan yang bertumbuh dengan-Nya. Suatu program musik yang terencana, di bawah kepemimpinan yang antusias dan kompeten dapat memberikan sumbangan yang besar dalam mencapai tujuan tersebut. Setiap divisi dalam SM harus menyediakan waktu setiap minggunya untuk kegiatan musik atau mengintegrasikan musik ke dalam kegiatan-kegiatan sekolah lainnya. Oleh karena itu, seseorang harus bertanggung jawab untuk merencanakannya, dan yang lain bertugas memimpin dan mendampingi kegiatan tersebut, khususnya ketika beberapa divisi berbeda dari SM itu mengadakan kegiatan yang sama pada waktu yang sama pula. Petugas rutin di tiap divisi, anggota paduan suara remaja atau pemuda, atau sukarelawan lain yang bertalenta bisa menolong untuk mengisi posisi ini.

Gereja yang lebih kecil mungkin kesulitan dalam mengurus program musik dan pujian rohani ini secara konsisten di semua divisi. Meskipun demikian, gereja yang lebih kecil ini dapat mengatasi masalah ini dengan menggabungkan dua divisi atau lebih dengan waktu yang singkat setiap minggunya atau dengan membuat jadwal kegiatan musik yang berbeda di setiap devisi. Dengan demikian, beberapa divisi dapat dilayani oleh pemimpin musik yang sama. Jika perlu, kegiatan dapat juga dilakukan dua minggu sekali atau sebulan sekali, pada hari itu berikan perpanjangan waktu untuk musik dan memuji Tuhan.

Gereja Anak-anak

Tujuan gereja anak-anak adalah melatih anak-anak untuk menyembah, menyediakan kesempatan untuk melakukan penyembahan pada tingkat anak-anak, dan untuk menyiapkan anak-anak mengikuti pelayanan di gereja di waktu yang akan datang.

Bentuk lain dari gereja anak adalah kesempatan untuk berpartisipasi dalam peran kepemimpinan, misalnya membaca Alkitab, memimpin berdoa, dan menerima tamu. Mereka juga perlu diajari untuk memimpin pujian, mengadakan sajian musik spesial, atau mungkin menyanyi dalam paduan suara atau ensembel kecil. Anak-anak yang belajar alat musik harus diberi kesempatan untuk mempraktikkannya di gereja anak, mungkin untuk pembukaan.

Paduan Suara Anak-anak

Kegiatan paduan suara di beberapa gereja perlu disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan anak-anak. Beberapa gereja yang lebih besar dapat berhasil mempertahankan paduan suara untuk berbagai usia, termasuk anak-anak. Bagi gereja-gereja lainnya, ukuran tidak adanya pemimpin, atau kegiatan lain yang terlalu banyak merupakan alasan tidak dapat dijalankannya kegiatan paduan suara ini. Mungkin, rencana yang paling umum digunakan terdiri dari dua atau tiga paduan suara (ditambah paduan suara remaja dan sekolah menengah).

Latihan paduan suara harus direncanakan dan perlu dikoordinasikan dengan kegiatan gereja untuk menghindari konflik yang melibatkan kegiatan lain atau masalah transportasi. Jika beberapa kegiatan anak terjadwal, bila memungkinkan, anak-anak bisa kumpul pada hari atau sore yang sama. Beberapa gereja berpendapat bahwa latihan paduan suara anak dan yunior yang paling tepat dilakukan pada hari ketika anak-anak tidak sibuk dengan kegiatan sekolah. Di beberapa gereja, paduan suara yunior dilakukan pada jam gereja anak atau pada Minggu sore sebelum kebaktian di gereja.

Di bawah pemimpin yang tepat, paduan suara anak-anak dapat menjadi kelompok nyanyian yang efektif yang dapat ditampilkan dalam kebaktian di gereja dan dalam program musikal khusus. Kontribusi penting lainnya adalah efeknya dalam kehidupan mereka yang berpartisipasi di dalamnya. Berikut ini adalah fungsi dasar pelayanan paduan suara anak-anak dengan nilai-nilai tertentu bagi anak-anak itu sendiri.

  1. Untuk menginjili
    Paduan suara menarik anak-anak yang belum mengenal Kristus yang tertarik pada musik. Partisipasi ini tidak hanya dapat menjangkau anak-anak, namun juga seluruh keluarga yang belum mengenal Kristus.

  2. Untuk mengajarkan penyembahan
    Karena keterlibatan mereka dalam pelayanan di gereja, anak-anak perlu belajar memimpin diri mereka sendiri dalam penyembahan, ambil bagian dalam pujian, doa, duduk dan berdiri dengan sopan. Selain itu, mereka juga dapat menyadari nilai pengalaman penyembahan yang sesungguhnya.

  3. Untuk membangun rohani yang bertumbuh
    Suatu daftar lagu paduan suara yang dipilih dengan cermat meliputi hymne dan lagu-lagu gereja yang didasarkan pada kebenaran Firman Tuhan. Pengulangan yang terus-menerus dalam latihan dan semangat pemimpin untuk menginterpretasikan arti dari teks lagu membuka pemahaman dan pengetahuan baru dimana anak-anak bisa bertumbuh.

  4. Memberikan kesempatan untuk pelayanan Kristen
    Melalui partisipasi dalam pelayanan di gereja, anak-anak belajar untuk menemukan cara Tuhan menggunakan orang-orang untuk mengabarkan Firman-Nya kepada orang lain. Mereka segera akan menyadari bahwa mereka adalah pelayan penginjilan ketika mereka bernyanyi. Seringkali ini membantu mereka membangun suatu sikap positif terhadap pelayanan Kristen.

MUSIK DAN PUJIAN DALAM KEGIATAN LAINNYA

Kesempatan yang tidak terbatas tersedia untuk menggunakan minat anak-anak pada musik dan kemampuan di luar pelayanan rutin dan kegiatan divisi. Pemimpin harus mencari cara untuk menemukan minat dan kemudian menyediakan cara dimana anak-anak dapat dirangsang dan didorong. Ini dapat dilakukan dengan mengadakan program talenta serta konser musik dan pujian dimana anak-anak didorong untuk tampil atau dengan menghadiahkan beasiswa atau dukungan keuangan untuk kamp musik atau sekolah. Menghadiri konser pujian anak-anak lokal atau suatu program paduan suara dengan mengunjungi beberapa kelompok paduan suara anak-anak mungkin bisa membantu. Kegiatan ini bisa menumbuhkan minat yang baru dalam kegiatan musikal dan merangsang minat untuk mengembangkan talenta yang Tuhan berikan.

MEMILIH MUSIK UNTUK ANAK-ANAK

Pujian bagi anak-anak tidak harus selalu tepat secara teologis. Salah satu buku lagu anak-anak yang pertama kali diterbitkan di Amerika Serikat adalah "Divine and Moral Songs", yang diterbitkan oleh Isaac Watts pada tahun 1720. Meskipun dalam buku ini terdapat beberapa hymne yang bagus, dalam buku ini juga terdapat beberapa lagu yang mengajarkan moral, yang berhubungan dengan perbuatan- perbuatan yang tidak terpuji yang harus dihindari oleh seorang anak jika ia ingin menyenangkan Tuhan. Penulis berikutnya pada abad 18 dan 19 tidak melakukan peningkatan yang besar pada kualitas isinya. Beberapa penulis cenderung "merendahkan" anak-anak dengan menganggap mereka sebagai "domba kecil". Sedangkan yang lainnya "mempermanis" pesan penginjilan sehingga pesan tersebut menjadi tidak jelas. Sayangnya, masalah tersebut masih tetap ada sampai sekarang.

Dalam mengevaluasi kata-kata dalam sebuah lagu untuk anak-anak, pertanyaan-pertanyan berikut ini bisa digunakan:

  1. Apakah kata-katanya sesuai dengan Alkitab?
  2. Apakah kata-katanya menekankan kebenaran yang penting?
  3. Apakah kata-katanya menarik dan jelas?
  4. Apakah kata-kata tersebut sesuai dengan tingkat usia mereka?
  5. Apakah kata-kata tersebut mendorong semangat untuk hormat?

Kriteria untuk mengevaluasi musik mungkin termasuk berikut ini:

  1. Semakin muda usia anak, semakin pendek kalimat-kalimatnya.
  2. Pola nadanya harus disusun dari kira-kira D sampai C di atas C sedang, dengan sebagian besar nada D sampai A.
  3. Liriknya harus sederhana, dapat diduga, dan konsisten dengan gaya katanya.
  4. Melodi dan harmoninya harus memiliki ciri yang berbeda sehingga lagu tersebut mudah untuk dipelajari dan diingat.
  5. Semua tersebut diatas harus memberikan interpretasi yang terbaik dari teks tersebut.
(t/Ra) Sumber:
Childhood Education in the Church, Robert E. Clark, Joanne Brubaker, & Roy B. Zuck, , Artikel Music in the Church Program, halaman 442 - 445, Moody Press, Chicago, 1986.

No comments: